Pertanyaan :
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
masih ada beberapa ganjalan yang saya rasakan mengenai tahapan proses taaruf yang dijalani di RumahTaaruf.com (www.prosedur.rumahtaaruf.com), khususnya seputar penggunaan CV/biodata taaruf. Mohon penjelasannya mengenai beberapa hal ini :
1. Sejauh mana efektifitas penggunaan metode biodata dalam proses taaruf? Bukankah lebih meyakinkan apabila langsung ketemuan saja untuk lebih mengenal calon pasangan?
2. Dalam prosedur taaruf disebutkan bahwa data-data terkait pribadi akan dihapus saat proses tukar menukar biodata. Trus, bagaimana antar anggota yang bertaaruf bisa kenal lebih jauh bila data-data pribadi tersebut dihapus?
3. Bagaimana cara memastikan bahwa data-data yang diisikan di biodata adalah kondisi sesungguhnya si pemilik biodata dan bukan rekayasa?
Itu saja yang saya tanyakan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Salam,
Kembang
1. Sejauh mana efektifitas penggunaan metode biodata dalam proses taaruf? Bukankah lebih meyakinkan apabila langsung ketemuan saja untuk lebih mengenal calon pasangan?
2. Dalam prosedur taaruf disebutkan bahwa data-data terkait pribadi akan dihapus saat proses tukar menukar biodata. Trus, bagaimana antar anggota yang bertaaruf bisa kenal lebih jauh bila data-data pribadi tersebut dihapus?
3. Bagaimana cara memastikan bahwa data-data yang diisikan di biodata adalah kondisi sesungguhnya si pemilik biodata dan bukan rekayasa?
Itu saja yang saya tanyakan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Salam,
Kembang
Jawaban :
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
Yth. Mbak Kembang, sebenarnya hal yang mirip dengan pertanyaan ini sudah pernah saya sampaikan juga lewat artikel ini : Tips Seputar CV/Biodata Taaruf ; namun tidak ada salahnya bila saya perjelas lagi.
1. Penggunaan biodata taaruf sama halnya seperti penggunaan CV dalam seleksi calon karyawan sebuah perusahaan. Perusahaan punya kriteria khusus bagi calon karyawannya sesuai kebutuhan perusahaan, dan calon pelamar kerja pun bisa mengetahui perusahaan mana yang persyaratannya masuk sesuai kualifikasinya. Dengan demikian, yang CVnya memenuhi syarat saja lah yang bisa lanjut ke tahap seleksi berikutnya, sedangkan yang tidak memenuhi syarat bisa ikhtiar mencari perusahaan lain yang sesuai kualifikasinya.
Misalnya sebuah perusahaan kontraktor swasta di bidang kelistrikan, membutuhkan karyawan yang pendidikannya minimal D3, lulusan Teknik Elektro, dan berusia maksimal 30 tahun sebagai syarat calon karyawannya. Apabila tidak ada syarat apapun yang ditetapkan perusahaan, maka ribuan pelamar bisa saja memasukkan CV meskipun yang dibutuhkan hanya beberapa karyawan saja. Bisa saja yang (maaf) tingkat pendidikannya TK, lulusan non teknik, dan berusia 60 tahun ke atas akan mendaftar, padahal yang bersangkutan statusnya sudah memasuki masa pasca kerja/pensiun. Dengan adanya syarat atau kriteria yang ditetapkan perusahaan tersebut, maka ribuan pelamar bisa terseleksi lagi sehingga jumlahnya tinggal puluhan pelamar, yang akan memudahkan seleksi tahap berikutnya.
Senada dengan penggunaan CV dalam seleksi calon karyawan perusahaan, metode penggunaan biodata dalam proses taaruf pun cukup efektif dalam penyeleksian calon pasangan, meskipun bukan jaminan yang sama-sama cocok kriterianya berlanjut terus prosesnya hingga menikah. Bisa dilihat catatan proses taaruf di RumahTaaruf.com hingga bulan Juli 2016 ini : http://www.rumahtaaruf.com/2016/08/catatan-proses-taaruf-di-rumahtaarufcom.html ; Dari 4000an biodata yang direview, hanya sekitar 1200an yang profilnya cocok dan berlanjut ke proses taaruf online. Pasangan yang cocok di taaruf online dan berlanjut ke proses taaruf offline pun tak lebih dari seperempatnya, dan semakin berkurang jumlahnya yang berlanjut prosesnya hingga menikah.
2. Data-data pribadi pemilik biodata dihapus agar privasi kedua anggota yang bertaaruf tetap terjaga, sehingga tidak ada kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung antara keduanya. Dengan demikian proses taaruf akan berjalan lancar, aman, dan syar'i dengan perantara dan pendampingan pihak ketiga. Khusus terkait nama yang tidak ditampilkan, saya kira nama seseorang tidak terlalu berpengaruh pada pertimbangan lanjut tidaknya proses ke depan.
Apakah akan lanjut proses bila si ikhwan bernama Rahman, tetapi tidak lanjut proses karena namanya Rahmat? Apakah lanjut proses bila si akhwat bernama Mawar, tetapi tidak lanjut proses karena namanya Melati? Apabila namanya ditulis lengkap tentunya dengan mudah dicari profilnya lewat pencarian Google atau lewat pencarian secara langsung, hal inilah yang dihindari dalam proses taaruf di RumahTaaruf.com.
Yang perlu digarisbawahi, biodata taaruf ini hanya berfungsi sebagai SELEKSI AWAL saja, selanjutnya masih ada beberapa tahapan untuk lebih saling mengenal profil kedua pihak. Dengan data-data umum yang ditampilkan di biodata insya Allah bisa dijadikan pertimbangan awal untuk memutuskan lanjut tidaknya proses. Apabila proses berlanjut ke tahap berikutnya, maka nama jelas, alamat lengkap, nama orang tua, dan data-data pribadi lainnya bisa diketahui.
3. Admin hanya menerima biodata yang telah diisi lengkap sesuai format standar biodata RumahTaaruf.com :www.biodata.rumahtaaruf.com, dengan lampiran jepretan KTP serta data lainnya sebagai bahan verifikasi. Apabila data-data tidak diisi lengkap dan tidak dilampiri jepretan KTP serta data lainnya, maka rekan tersebut tidak bisa mendaftar menjadi anggota RumahTaaruf.com.
Data-data dan informasi yang tertulis di biodata selanjutnya bisa diverifikasi secara langsung oleh rekan yang bertaaruf bila memang sama-sama cocok saat taaruf online dan berkenan lanjut prosesnya ke taaruf offline. Proses taaruf offline ini bisa dilakukan ke beberapa pihak, di antaranya :
- Bagaimana profil keluarganya dan kesehariannya di rumah bisa diketahui saat taaruf ke keluarganya.
- Bagaimana sosialisasinya dengan lingkungan sekitar bisa diketahui saat taaruf ke tetangganya.
- Bagaimana kesehariannya dalam lingkungan kerja bisa diketahui saat taaruf ke rekan kerjanya.
- Bagaimana tanggung jawabnya dalam organisasi bisa diketahui saat taaruf ke rekan seorganisasinya.
Dan sumber-sumber lain yang diperlukan sesuai kebutuhan. Insya Allah semakin banyak sumber untuk verifikasi maka akan semakin banyak pula informasi yang didapat mengenai calon pasangan, sehingga bisa diketahui apakah informasi tersebut sesuai dengan yang tertulis di biodata atau tidak.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan dapat memberikan pencerahan.
Salam,
1. Penggunaan biodata taaruf sama halnya seperti penggunaan CV dalam seleksi calon karyawan sebuah perusahaan. Perusahaan punya kriteria khusus bagi calon karyawannya sesuai kebutuhan perusahaan, dan calon pelamar kerja pun bisa mengetahui perusahaan mana yang persyaratannya masuk sesuai kualifikasinya. Dengan demikian, yang CVnya memenuhi syarat saja lah yang bisa lanjut ke tahap seleksi berikutnya, sedangkan yang tidak memenuhi syarat bisa ikhtiar mencari perusahaan lain yang sesuai kualifikasinya.
Misalnya sebuah perusahaan kontraktor swasta di bidang kelistrikan, membutuhkan karyawan yang pendidikannya minimal D3, lulusan Teknik Elektro, dan berusia maksimal 30 tahun sebagai syarat calon karyawannya. Apabila tidak ada syarat apapun yang ditetapkan perusahaan, maka ribuan pelamar bisa saja memasukkan CV meskipun yang dibutuhkan hanya beberapa karyawan saja. Bisa saja yang (maaf) tingkat pendidikannya TK, lulusan non teknik, dan berusia 60 tahun ke atas akan mendaftar, padahal yang bersangkutan statusnya sudah memasuki masa pasca kerja/pensiun. Dengan adanya syarat atau kriteria yang ditetapkan perusahaan tersebut, maka ribuan pelamar bisa terseleksi lagi sehingga jumlahnya tinggal puluhan pelamar, yang akan memudahkan seleksi tahap berikutnya.
Senada dengan penggunaan CV dalam seleksi calon karyawan perusahaan, metode penggunaan biodata dalam proses taaruf pun cukup efektif dalam penyeleksian calon pasangan, meskipun bukan jaminan yang sama-sama cocok kriterianya berlanjut terus prosesnya hingga menikah. Bisa dilihat catatan proses taaruf di RumahTaaruf.com hingga bulan Juli 2016 ini : http://www.rumahtaaruf.com/2016/08/catatan-proses-taaruf-di-rumahtaarufcom.html ; Dari 4000an biodata yang direview, hanya sekitar 1200an yang profilnya cocok dan berlanjut ke proses taaruf online. Pasangan yang cocok di taaruf online dan berlanjut ke proses taaruf offline pun tak lebih dari seperempatnya, dan semakin berkurang jumlahnya yang berlanjut prosesnya hingga menikah.
2. Data-data pribadi pemilik biodata dihapus agar privasi kedua anggota yang bertaaruf tetap terjaga, sehingga tidak ada kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung antara keduanya. Dengan demikian proses taaruf akan berjalan lancar, aman, dan syar'i dengan perantara dan pendampingan pihak ketiga. Khusus terkait nama yang tidak ditampilkan, saya kira nama seseorang tidak terlalu berpengaruh pada pertimbangan lanjut tidaknya proses ke depan.
Apakah akan lanjut proses bila si ikhwan bernama Rahman, tetapi tidak lanjut proses karena namanya Rahmat? Apakah lanjut proses bila si akhwat bernama Mawar, tetapi tidak lanjut proses karena namanya Melati? Apabila namanya ditulis lengkap tentunya dengan mudah dicari profilnya lewat pencarian Google atau lewat pencarian secara langsung, hal inilah yang dihindari dalam proses taaruf di RumahTaaruf.com.
Yang perlu digarisbawahi, biodata taaruf ini hanya berfungsi sebagai SELEKSI AWAL saja, selanjutnya masih ada beberapa tahapan untuk lebih saling mengenal profil kedua pihak. Dengan data-data umum yang ditampilkan di biodata insya Allah bisa dijadikan pertimbangan awal untuk memutuskan lanjut tidaknya proses. Apabila proses berlanjut ke tahap berikutnya, maka nama jelas, alamat lengkap, nama orang tua, dan data-data pribadi lainnya bisa diketahui.
3. Admin hanya menerima biodata yang telah diisi lengkap sesuai format standar biodata RumahTaaruf.com :www.biodata.rumahtaaruf.com, dengan lampiran jepretan KTP serta data lainnya sebagai bahan verifikasi. Apabila data-data tidak diisi lengkap dan tidak dilampiri jepretan KTP serta data lainnya, maka rekan tersebut tidak bisa mendaftar menjadi anggota RumahTaaruf.com.
Data-data dan informasi yang tertulis di biodata selanjutnya bisa diverifikasi secara langsung oleh rekan yang bertaaruf bila memang sama-sama cocok saat taaruf online dan berkenan lanjut prosesnya ke taaruf offline. Proses taaruf offline ini bisa dilakukan ke beberapa pihak, di antaranya :
- Bagaimana profil keluarganya dan kesehariannya di rumah bisa diketahui saat taaruf ke keluarganya.
- Bagaimana sosialisasinya dengan lingkungan sekitar bisa diketahui saat taaruf ke tetangganya.
- Bagaimana kesehariannya dalam lingkungan kerja bisa diketahui saat taaruf ke rekan kerjanya.
- Bagaimana tanggung jawabnya dalam organisasi bisa diketahui saat taaruf ke rekan seorganisasinya.
Dan sumber-sumber lain yang diperlukan sesuai kebutuhan. Insya Allah semakin banyak sumber untuk verifikasi maka akan semakin banyak pula informasi yang didapat mengenai calon pasangan, sehingga bisa diketahui apakah informasi tersebut sesuai dengan yang tertulis di biodata atau tidak.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan dapat memberikan pencerahan.
Salam,
0 Response to "Taaruf pake Biodata"
Post a Comment